Penerbit Stablecoin USDT (Tether), telah melaporkan pemotongan alokasi cadangannya untuk investasi kertas komersial dan meningkatkan tagihan Treasury Amerika Serikat selama kuartal pertama tahun 2022.
Kepemilikan surat berharga komersial penerbit USDT selama Q1 2022 turun 17% dari sekitar $24 miliar menjadi $20 miliar, dengan tambahan pengurangan 20% yang akan tercermin dalam laporan kuartalan perusahaan berikutnya.
Tether meningkatkan investasi dalam dana pasar uang dan tagihan Treasury AS sebesar 13% pada kuartal yang sama, dari sekitar $34,5 miliar menjadi $39 miliar.
“Tether telah mempertahankan stabilitasnya melalui berbagai peristiwa blackswan dan kondisi pasar yang sangat fluktuatif, bahkan di hari-hari tergelapnya, Tether tidak pernah sekalipun gagal memenuhi permintaan penukaran dari pelanggan terverifikasinya,” ujar kepala teknis Tether, Paolo Ardoino.
Sebagai bagian dari penyelesaian dengan Kantor Kejaksaan Agung New York, dimana sebelumnya pihak berwenang menuduh perusahaan salah mengartikan sejauh mana stablecoin USDT-nya didukung oleh agunan fiat, kini Tether diharuskan melaporkan cadangannya setiap kuartal.
Pada bulan Februari, perusahaan melaporkan telah memotong alokasi cadangannya untuk surat berharga komersial pada Q4 2021 dari sekitar $30 miliar menjadi $24 miliar, turun 20%.
Dengan kapitalisasi pasar lebih dari $74 miliar pada saat publikasi, USDT melebihi aset cadangan Tether yang dilaporkan lebih dari $82 miliar.
Selama volatilitas tinggi pasar kripto belakangan terakhir, Tether menegaskan kembali bahwa akan menghormati semua penukaran dari pelanggan terverifikasi untuk USDT, upaya untuk membuktikan bahwa USDT adalah aset stabil sesuai namanya.
HARGA USDT SAAT INI :
Tertarik untuk memiliki USDT ? Anda bisa membelinya di Binance, Tokocrypto, dan Indodax, 3 Bursa Kripto yang saat ini paling banyak digunakan oleh Investor / Trader di Indonesia.
Bursa Kripto lainnya silahkan lihat DISINI