Memasuki Tahun 2022, Bitcoin telah memiliki banyak Fundamental Positif yang menjadikannya cenderung Bullish.
Mulai dari meningkatnya Adopsi Institusi hingga berlombanya negara-negara memiliki Bitcoin. yang beberapa diantaranya seperti:
- Rusia telah mengakui Bitcoin sebagai Mata Uang
- Ukraina mengumpulkan Bitcoin untuk melawan Rusia
- BlackRock sedang menyiapkan layanan Kripto
- Hash Rate Bitcoin mencetak Rekor Baru
- KPMG Kanada menambahkan Bitcoin dan Ethereum kedalam Kas Perusahaan
- Dan banyak fundamental positif lainnya
Namun terlepas dari itu semua, market selalu memiliki kejutannya sendiri diluar prediksi publik, maka dari itu sebaiknya tidak Fanatik pada salah satu dasar untuk mengambil keputusan. namun memadukan Fundamental dan Teknikal sematang mungkin untuk bisa menghasilkan keputusan Investasi yang terbaik.
Dengan sudah kuatnya Fundamental Bitcoin untuk Bullish pada tahun ini, Analisis Ari Rudd menemukan adanya 3 Warning pada sisi Teknikal sebagai berikut :
1. Bearish berdasarkan LFG (Logarithmic Fractal Growth)
Mekanisme prediksi ini menggunakan fraktal bitcoin yang terdiri dari skala logaritmik pada kedua sumbu.
Seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas, level LFG telah berperan sebagai zona akumulasi atau distribusi bagi para investor selama siklus bearish sebelumnya.
Mengacu pada indikasi ini, Ari Rudd mencatat bahwa Bitcoin masih harus bergerak ke kisaran level lebih rendah lagi untuk keuntungan maksimal.
“Bitcoin memiliki beberapa bulan lagi untuk mencapai fase akumulasi” ujarnya.
Ari Rudd juga menekankan, bahwa “Skenario terbaik untuk peluang beli adalah berkisar pada level $24.000 hingg $27.000“
2. Bearish berdasarkan Ribbon Support
Ribbon ini mewakili moving average (MA) atau perhitungan yang digunakan untuk menganalisis titik data dengan pergerakkan rata-rata harga untuk mengidentifikasi key resistance dan area support Bitcoin.
Dengan koreksi harga dari level tertingginya di $69.000, Ari Rudd menyarankan bahwa pemantulan kuat yang berada pada area dekat $33.000 bisa berubah menjadi jebakan, karena harga yang disebabkan untuk menguji ulang ribbon support pada grafik triwulanan.
Yang akibatnya, indikator MA ribbon bergerak berisiko mengirim Bitcoin ke $25.000 atau bahkan lebih rendah.
3. Bearish berdasarkan Ribbon Resistance Mingguan
Indikator MA ribbon pada kerangka waktu mingguan telah berperan dalam membatasi rebound harga Bitcoin yang sedang berlangsung.
“resistance yang kuat,” seperti yang diisyaratkan Ari Rudd, memberikan sentimen bearish lebih lanjut jika digabungkan dengan relative strength index (RSI) mingguan Bitcoin.
RSI memberi isyarat pada investor mengenai momentum harga bullish dan bearish.
Ari Rudd mencatat bahwa momentum beli telah melemah di sekitar garis tren RSI yang miring ke bawah, ini merupakan pertanda potensi aksi jual ke depan untuk pasangan BTC/USD lebih menguntungkan.
Kembali pada sisi Fundamental, dilansir dari Cointelegraph, Bitcoin addresses yang menampung setidaknya 1.000 Bitcoin telah menambahkan lebih banyak token ke saldo mereka selama upside retracement baru-baru ini, hal ini menggambarkan bahwa para investor kripto besar telah mendukung upaya rebound Bitcoin.
HARGA BITCOIN SAAT INI :
Tertarik untuk memiliki Bitcoin ? Anda bisa membelinya di Binance, Tokocrypto, dan Indodax, 3 Bursa Kripto yang saat ini paling banyak digunakan oleh Investor / Trader di Indonesia.
Atau tertarik untuk Trading Aset Kripto ? silahkan cek DISINI.