Lebih dari setengah kekuatan komputasi jaringan Bitcoin berasal dari tiga negara, yaitu Amerika Serikat, Kazakhstan, dan Rusia.
Dan kini, Rusia sedang dalam kondisi berperang dengan Ukraina. yang tentu ini menimbulkan kekhawatiran besar untuk para investor kripto di seluruh Dunia.
Kabar baiknya sementara ini aktifitas penambangan bitcoin di Rusia masih dilaporkan dalam kondisi yang stabil.
CEO Compass Mining, Whit Gibbs, mengatakan pada akun Twitternya bahwa “fasilitas perusahaan sendiri di Rusia telah terisolasi dengan baik dari kerusuhan geopolitik apa pun“.
I want to reassure our customers hosting in Russia that we are in constant communication with the facilities, which are in Siberia and well isolated from any geopolitical unrest. Compass has confirmed with our partners that all miners are safe and will continue running as normal.
— Whit Gibbs 🧠(@BitcoinBroski) February 24, 2022
Menurut laporan terakhir dari Cambridge Center for Alternative Finance, Rusia memiliki peran lebih dari 11% hashrate Bitcoin global per-Juli 2021.
Jika sebagian besar mining Bitcoin di Rusia tiba-tiba offline seperti yang terjadi di China pada pertengahan tahun lalu, maka jaringan akan menjadi kurang terdesentralisasi dan akan mengakibatkan turunnya keamanan jaringan, meskipun sejauh ini Bitcoin belum pernah diretas.
Namun tampaknya Rusia tidak mungkin melarang penambangan Bitcoin dalam waktu dekat, karena saat ini Rusia sedang memprioritaskan perang yang mahal, serta negara bagian barat yang telah menerapkan sanksi terhadap bank dan bisnisnya.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dalam konferensi persnya pada hari Kamis 24 februari lalu, mengatakan bahwa Amerika Serikat akan memblokir lima bank terbesar Rusia dan membekukan semua aset yang mereka miliki di Amerika saat ini dengan nilai lebih dari $1 Triliun .
Dan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson juga dikabarkan melakukan sanksi yang serupa terhadap Rusia. Inggris telah membekukan aset di semua bank besar Rusia, serta memotongnya dari pasar keuangan Inggris.
Tindakan ini adalah bagian dari serangkaian sanksi yang telah disetujui oleh para pemimpin Amerika Serikat dan G7 untuk menahan gerakan lebih lanjut dari Presiden Rusia, Vladimir Putin yang telah memerintahkan pasukannya ke Ukraina.
Baca Juga : Menimbang Fundamental & Teknikal Bitcoin 2022
HARGA BITCOIN SAAT INI :
Tertarik untuk memiliki Bitcoin ? Anda bisa membelinya di Binance, Tokocrypto, dan Indodax, 3 Bursa Kripto yang saat ini paling banyak digunakan oleh Investor / Trader di Indonesia.
Bursa Kripto lainnya silahkan lihat DISINI