Seperti yang diketahui bahwa melesatnya harga minyak mentah jenis WTI didorong oleh ekspektasi sanksi keuangan yang keras terhadap Rusia, yang disisi lainnya kini para penjual minyak di Rusia mengalami kesulitan untuk menjual sejumlah produk mereka.
Menteri Luar Negeri, Antony Blinken mengatakan bahwa : Amerika Serikat sedang mencari sebuah pelarangan minyak dan gas Rusia, tetapi mengatakan bahwa AS tidak mungkin melakukannya tanpa adanya izin dari kumpulan negara-negara Eropa.
Namun disamping itu, kabar terbaru adalah Amerika Serikat telah bersedia untuk melanjutkan larangan impor minyak Rusia tanpa partisipasi sekutu di Eropa, dua orang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters.
Gedung Putih sedang bernegosiasi dengan para pemimpin kongres AS yang sedang mengerjakan undang-undang jalur cepat yang akan melarang impor Rusia, sebuah langkah yang memaksa pemerintah untuk bekerja pada waktu yang dipercepat, kata seorang sumber kepada Reuters, yang berbicara dengan syarat anonim.
Seorang pejabat senior AS juga mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada keputusan akhir yang dibuat tetapi “kemungkinan hanya AS jika itu terjadi.”
Jerman (pembeli terbesar minyak mentah Rusia) telah menolak rencana untuk melarang impor energi.
Jerman telah mempercepat rencananya untuk memperluas penggunaan sumber energi alternatif, namun tidak mungkin menghentikan impor energi Rusia dalam semalam, ujar Kanselir Jerman, Olaf Scholz.
Eropa bergantung pada Rusia untuk minyak mentah dan gas alam tetapi menjadi lebih terbuka terhadap gagasan untuk melarang produk Rusia, dan Amerika Serikat tidak terlalu bergantung pada minyak mentah dan produk Rusia, namun larangan akan menaikkan harga.
“Kami mengimpor minyak dengan persentase yang lebih kecil dari Rusia daripada dari Eropa, ini adalah keadaan yang sangat berbeda,” ujar Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki.
