Menteri Keuangan El Salvador, Alejandro Zelaya, telah menegaskan bahwa Negara belum siap meluncurkan Obligasi Bitcoin senilai $1 Milyar US Dollar.
Alejandro Zelaya berpendapat saat ini bukan waktu yang tepat untuk meluncurkan produk obligasi itu, pasalnya pasar kripto sedang lesu dan konflik Rusia Ukraina.
Obligasi Bitcoin senilai US$1 milyar tersebut sebenarnya direncanakan meluncur antara pada pertengahan maret 2022.
Beberapa ekonom mengutarakan kekhawatiran soal ketidakmampuan El Salvador membayar kewajiban keuangannya, termasuk obligasi sebesar US$800 juta yang akan jatuh tempo pada Januari mendatang.
Ekonom Institut Kajian Fiskal Amerika Tengah / Instituto Centroamericano de Estudios Fiscales (ICEFI), Ricardo Castaneda, mengatakan El Salvador tidak dijamin akan mendapat dana tersebut.
“Saya memperkirakan El Salvador membutuhkan sekitar $3 milyar dollar untuk melunasi kewajiban, berdasarkan selisih antara pemasukan dan pengeluaran sampai tahun 2024” ujar Ricardo Castaneda.
Alejandro Zelaya juga menjelaskan jika El Salvador sedang berdiskusi dengan International Monetary Fund (IMF), dan akan ada pengumuman baru terkait hal ini dalam waktu dekat.
Sejumlah analis mempertanyakan strategi El Salvador yang terus membeli Bitcoin, mengingat harga Bitcoin mengalami penurunan tajam akhir-akhir ini.
El Salvador diperkirakan mengalami kerugian lebih dari $35jt dari investasi Bitcoin berdasarkan harga saat ini dan harga saat pembelian.
Ketika ditanya apakah pemerintah telah menjual Bitcoin, Alejandro Zelaya mengatakan bahwa sebagian Bitcoin dijual untuk mendanai Rumah Sakit Hewan Chivo Pets.
Dan Presiden Nayib Bukele mengatakan proyek rumah sakit hewan itu mendapat pendanaan sebesar $4 juta dari Surplus Fluktuasi Bitcoin.
HARGA BITCOIN SAAT INI :
Tertarik untuk memiliki Bitcoin ? Anda bisa membelinya di Binance, Tokocrypto, dan Indodax, 3 Bursa Kripto yang saat ini paling banyak digunakan oleh Investor / Trader di Indonesia.
Bursa Kripto lainnya silahkan lihat DISINI