Dalam pertemuan tahunan Berkshire Hathaway 2023, Warren Buffett, salah satu investor ternama dunia, menyampaikan pandangannya mengenai nasib dolar AS ke depan.
Seperti yang telah diketahui, saat ini negara anggota BRICS seperti Rusia, Tingkok, India, Brasil dan Afrika Selatan telah menggenjot penggunaan mata uang alternatif dolar AS dalam penyelesaian transaksi internasional, sembari mempersiapkan mata uang baru sebagai alternatif dolar AS.
Aksi dedolarisasi ini terus kian memanas, yang jelas terlihat dari bergabungnya lebih banyak negara seperti Arab Saudi, Iran, Prancis, dan lain-lain.
Menanggapi hal ini, Warren Buffett berpendapat bahwa dolar AS masih akan menjadi satu-satunya kandidat kuat sebagai mata uang cadangan dunia, namun ia khawatir mengenai seberapa banyak bank sentral AS mencetak dolar AS tanpa harus membahayakan statusnya sebagai mata uang cadangan dunia.
Menurutnya, tidak ada satu orang pun yang lebih memahami situasi saat ini kecuali Jerome Powell, ketua The Fed, .
Namun, Jerome Powell tidak bertanggung jawab atas kebijakan fiskal AS, sehingga aksi mencetak dolar AS tanpa batas mulai terlihat berbahaya.
“Tidak ada yang tahu seberapa jauh anda bisa menggunakan mata uang kertas sebelum lepas kendali, dan terutama jika anda adalah mata uang cadangan dunia, anda tidak ingin mencoba dan memilih titik di mana itu menjadi masalah karena semuanya akan berakhir.” ujar Warren Buffett.
Warren Buffett pun berpendapat bahwa, saat orang-orang mulai kehilangan kepercayaan terhadap mata uang, maka mereka akan benar-benar berbeda dalam memperlakukan uang mereka.
“Itu akan mengancam stabilitas ekonomi, karena cara orang-orang menabung dan merencanakan pensiun mereka akan berubah drastis, itu tidak dapat diprediksi sepenuhnya” tambah Warren Buffett.