Trading dengan Broker Terbaik

Metatrader

Redirected from : https://www.blog.martinrio.com/2019/04/apa-itu-metatrader.html

Revisi & Pics Update Januari 2023

Penjelasan ini menggunakan contoh dengan Metatrader 4, dan akan dijelaskan secara singkat pada bagian penting seperti mengatur tampilan pergerakan harga (chart), menggunakan dan menambahkan indikator, melakukan eksekusi order, dll.

Metatrader adalah sebuah software atau applikasi yang merupakan terminal atau penghubung antara trader dengan sistem server broker secara online.

Dengan metatrader, proses trading akan jauh lebih mudah dan cepat dengan berbagai fitur canggih yang memenuhi kebutuhan trader.

Dibandingkan dengan software terminal lainnya, metatrader adalah yang terbaik karena memiliki keunggulan dengan memungkinkan trader menambah dan membuat script khusus (custom indicator, robot / expert advisor, dsb.)

Software metatrader ini bukan buatan broker forex tertentu, melainkan dikembangkan oleh perusahaan perangkat khusus untuk perdagangan forex, yaitu Metaquotes.

Software metatrader ini mendukung semua jenis perangkat dan operating system (OS), baik untuk perangkat pc, laptop, tablet, dan smartphone, penjelasan lebih lanjut dibawah akan menggunakan contoh gambar pada metatrader 4 di perangkat pc dengan sistem operasi windows.

Saat ini metatrader tersedia dalam 2 versi, yaitu metatrader 4 (MT4) dan metatrader 5 (MT5)

Metatrader 4 dirilis pada tahun 2005 dan dirancang khusus untuk trading forex, future, dan CFD, popularitasnya terus meluas hingga menjadi platform trading favorit yang paling banyak digunakan oleh kalangan trader di dunia, hingga pada awal tahun 2018 Metaquotes menghentikan penjualan lisensi MT4 dan mengumumkan tidak akan merilis update terbaru untuk metatrader 4, kedepan Metaquotes hanya akan mengimplementasikan fungsi baru dan perbaikan di Metatrader 5.

Sedangkan Metatrader 5 ini dirilis pada tahun 2010 sesuai dengan perkembangan terbaru dalam teknologi forex, banyak yang mengira kalau MT5 ini adalah versi terbaru dari MT4 (upgrade), padahal MT5 dirancang untuk melakukan berbagai hal yang tidak dapat dilakukan MT4, seperti misalnya kalender ekonomi yang terintegrasi, terhubung langsung dengan bursa sinyal trading MQL5, dll.

Banyaknya trader yang masih tetap menggunakan MT4 adalah karena bedanya bahasa pemrograman yang digunakan oleh MT5, sehingga indikator dan robot MT4 tidak bisa digunakan pada MT5.

Tiap broker biasanya akan menyediakan metatrader dengan versi brandingnya masing-masing, seperti misalnya MT4 Exness, MT4 FBS, MT4 XM, dsb. yang biasanya sudah dipandu saat melakukan pendaftaran dan pembuatan akun agar trader pemula tidak bingung harus memulai dari mana.

Anda tidak harus menggunakan metatrader masing-masing dari broker untuk login dengan akun di broker lain, itu hanya branding dengan sudah dilengkapi database server broker terkait didalamnya.

Platform softwarenya sama, tetap metatrader, terkecuali ingin merapikan dengan misalnya menginstall MT4 Exness untuk akun Exness, kemudian menginstall MT4 XM juga untuk akun di XM, dan seterusnya, sekalipun sebenarnya tetap bisa login dengan akun Exness di MT4 XM.

Setelah sudah mendownload dan menginstall software metatrader, maka biasanya akan otomatis diarahkan untuk login sekaligus diarahkan dengan terbukanya situs MQL5, silahkan lanjut login dengan data login yang sudah diberikan oleh broker, abaikan dulu mengenai MQL5.

Mengatur Market Watch

Daftar pair atau pasangan mata uang yang terletak disebelah kiri, untuk mengatur pair apa saja yang ingin ditampilkan, tekan Ctrl dan U secara bersamaan atau klik kanan pada area Market Watch dan klik "Symbol", kemudian double klik untuk menampilkan dan menyembunyikan pair.

Jika ingin menampilkan Spread, klik kanan pada area Market Watch, kemudian klik "Spread"

Mengatur Tampilan Chart

Untuk melihat pair tertentu, hanya perlu menarik pair pada Market Watch ke area chart disebelah kanan

Dan untuk mengatur jumlah chart yang ingin ditampilkan, tekan Alt dan R secara bersamaan, pastikan tab pair sudah aktif, cara mengaktifkan : klik kanan pair yang ingin ditampilkan pada Market Watch, dan klik "Chart Window", maka tab pair akan berjejer seperti gambar dibawah ini :

Tampilan chart bisa diatur sesuai kenyamanan, klik kanan di area chart, kemudian "Properties"

Pengaturan tampilan bisa disimpan dengan nama "Default" agar selanjutnya setiap membuka pair baru akan otomatis terbuka dengan tampilan yang sudah disesuaikan, cara menyimpan : klik kanan pada chart yang sudah disesuaikan, kemudian pilih Template > Save Template.

Jenis Chart

Chart terbagi dalam 3 jenis tampilan, yaitu. :

  1. Line Chart
  2. Bar Chart
  3. Candlestick

1. Line Chart

Line Chart merupakan grafik pergerakan harga yang berupa garis saja, yang hanya memuat data penutupan harga, sangat sederhana dan paling mudah untuk dibaca, namun kurang sesuai untuk melakukan analisa teknikal, karena informasinya yang sangat sedikit (hanya penutupan harga saja), sedangkan analisa teknikal membutuhkan informasi harga pembukaan (open), penutupan (close), tertinggi (high) dan terendah (low) yang hanya dapat bisa dilihat pada Bar Chart & Candlestick.

2. Bar Chart

Bar Chart adalah grafik pergerakan harga dalam bentuk bar, yang memiliki tonjolan di sisi kiri untuk mewakili harga pembukaan (open), dan tonjolan di sisi kanan untuk menunjukkan harga penutupan (close).

3. CandleStick

Merupakan grafik chart yang paling banyak digunakan oleh trader karena informasinya yang sangat jelas, dikembangkan pada tahun 1800an yang pada awalnya digunakan oleh pedagang beras di Jepang (Munehisa Honma) untuk memprediksi harga beras.

Dengan Candlestick, analisa pergerakan harga akan lebih mudah dilakukan karena informasinya yang jelas, bahkan mampu memberikan sinyal melalui pola.

Contoh beberapa pola Candlestick :

Lebih detail mengenai pola Candlestick silahkan baca : Arti 24 Pola Candlestick dalam Trading Forex

Timeframe

Untuk melihat pergerakan harga pada periode tertentu, hanya perlu mengklik menu timeframe diatas, atau klik kanan pada chart kemudian "Timeframe".

M1 berarti pergerakan harga dalam kurun waktu 1 Menit, H1 = 1 Jam, D1 = 1 Hari, W1 = 1 Minggu, MN = Bulanan.

Timeframe ini akan berkaitan dengan strategi trading, seperti misalnya scalper yang menerapkan teknik trading dengan memanfaatkan pergerakan atau volatilitas pada timeframe kecil seperti misalnya M5 atau M15, kemudian Day Trader yang menggunakan periode H1 s/d H4, lebih jelasnya silahkan baca : Pentingnya menyesuaikan Timeframe dengan Teknik Trading

Pengunaan Indikator

Untuk menggunakan Indikator, klik menu "Insert" dibagian atas dan pilih "Indikator".

3 Indikator yang paling mendasar untuk dipelajari jika baru melakukan trading adalah Moving Average, MACD, dan RSI.

1. Moving Averages

Cara menggunakan Moving Average (MA) ini terbagi dalam beberapa cara sesuai strategi trading, 2 jenis MA yang umum digunakan adalah :

  • SMA (Simple Moving Average)
  • dan EMA (Exponential Moving Average)

Dibawah ini adalah contoh penggunaan SMA dengan pengaturan : 

  • 1 SMA periode pendek (10) / Garis Biru
  • 1 SMA periode panjang (20) / Garis Merah

Saat SMA berperiode pendek (Garis Biru) mulai memotong SMA berperiode panjang (Garis Merah) dari bawah keatas, maka ini merupakan sinyal untuk membuka posisi buy (berpatokan pada ma periode pendek)

Periode MA ini perlu disesuaikan dengan durasi atau jangka waktu rencana posisi trading untuk menghindari kesalahan sinyal. 

Trader harian biasanya akan menggunakan EMA 200 dengan 3 timeframe, yaitu H1, H4 dan D1, kemudian menunggu trend searah pada 3 timeframe ini untuk membuka posisi sesuai sinyal EMA 200.

2. MACD (Moving Averages Convergence Divergence)

Merupakan turunan dari indikator Moving Averages, yang secara default menggunakan :

  • 1 EMA 12 / Garis Biru
  • 1 EMA 26 / Garis Merah
  • 1 EMA 9 (Konfirmator)

Saat EMA 12 memotong EMA 26 dari bawah keatas, maka itu menandakan sinyal untuk membuka posisi buy, dan sebaliknya merupakan sinyal untuk membuka posisi sell jika EMA 12 memotong EMA 26 dari atas kebawah

3. RSI (Relative Strength Index)

Indikator ini digunakan untuk menentukan kondisi pasar sedang Overbought atau Oversold, dengan range 0 sampai 100, di mana saat garis menyentuh range 70 ke atas maka bisa disimpulkan bahwa pasar sedang overbought, sebaliknya saat garis menyentuh skala 30 ke bawah maka pasar sedang dalam kondisi oversold.

Contoh : Saat kondisi pasar sedang uptrend, di mana garis akan berada di area range 70 keatas selama waktu berkelanjutan cukup panjang garis bergerak turun ke range 50 lalu kembali merangkak naik, maka ini merupakan sinyal untuk membuka posisi buy.

Semakin kecil pengaturan periode RSI, maka akan semakin sering sinyal dihasilkan, default periode RSI adalah 12, biasanya trader harian dengan timeframe H1 dan H4 akan menggunakan periode 9, sedangkan scalper yang menggunakan timeframe M5 s/d M15 akan menggunakan periode 7, dan trader jangka menengah / panjang akan menggunakan periode 12 s/d 25.

Menambahkan Indikator

Jika sudah sampai pada tahap ingin menggunakan Indikator custom tertentu, yang mungkin ditemukan di internet atau dari teman, cara installasinya : klik "File" pada menu diatas, kemudian klik "Open Data Folder"

Kemudian letakkan file indikator pada folder "MQL4" > "Indikator", setelah itu kembali ke Metatrader dan klik kanan pada tab Indikator disebelah kiri dibawah Market Watch (tekan Ctrl dan N untuk menampilkan), kemudian klik "Refresh".

Selanjutnya tinggal drag/seret indikator ke chart, atau melalui klik menu "Insert > Indikator > Custom", dan klik nama indikator yang sudah ditambahkan tadi.

Untuk mengatur tampilan Indikator yang sudah dimasukkan bisa dengan klik kanan pada chart dan klik Indicator List, kemudian pilih indikator dan klik "Properties".

Melakukan Eksekusi Order

Cara melakukan order atau membuka posisi trading bisa dengan menekan F9 atau mengklik menu "New Order" pada menu di bagian atas, kemudian pilih pair dan tentukan jenis order.

  • Instant Order = Eksekusi pada saat itu juga
  • Pending Order = Order ketika pergerakan harga telah mencapai level tertentu

Serta atur Volume atau jumlah Lot, kemudian klik Sell atau Buy.

Cara ini memang agak lama dan pergerakan bisa lebih dulu sudah berubah saat volatilitas sedang tinggi, cara cepatnya adalah dengan mengaktifkan One Click Trading.

Cara mengaktifkannya : tekan Ctrl dan O atau melalui menu Tools > Options, buka tab "Trade" dan klik atau centang pada bagian "One Click Trading", maka akan muncul konfirmasi, centang bagian "I Accept these Terms and Conditions" dan klik OK.

Pada bagian atas kiri chart, tekan ikon segitiga untuk menampilkan dan menyembunyikan button One Click Trading.

Untuk melakukan Pending Order, cara cepatnya adalah dengan mengklik kanan di area ingin membuka posisi, kemudian klik sell limit atau buy limit.

Lebih lanjut mengenai Pending Order silahkan baca : 4 Jenis Pending Order atau Perencanaan Posisi dalam Trading Forex

Stop Loss & Take Profit

Dengan anggapan sudah membuka posisi trading, untuk mengatur Stop Loss (penutupan posisi otomatis ketika pergerakan harga telah menyentuh area tertentu, dengan tujuan membatasi kerugian.) dan Take Profit (penutupan posisi otomatis ketika pergerakan harga telah menyentuh target atau area tertentu), hanya perlu menarik garis posisi keatas dan kebawah.

  • Jika membuka posisi buy, maka untuk mengatur stop loss adalah dengan menarik garis order kebawah, dan menarik garis order keatas untuk mengatur area take profit. 
  • Sebaliknya jika membuka posisi sell, tarik garis order keatas untuk mengatur stop loss, dan tarik garis order kebawah untuk mengatur area take profit.

Jika melakukan posisi Pending Order, pengaturan stop loss dan take profit harus dilakukan secara manual dengan double click pada garis order.  

Tambahan

Jika ingin mengintegrasikan atau mengaktifkan notifikasi metatrader ke smartphone, silahkan baca : Cara Mengintegrasikan MetaTrader di PC atau Laptop dengan HP

Semoga Bermanfaat, Happy Trading & Good Luck!

    Random Forex Contents :

    Random Crypto Contents :

    Random Privacy Contents :