Trading dengan Broker Terbaik

Pelaku Pasar yang bisa menggerakan Pasar

8 December 2019 ()

Survei pada bulan april 2013 oleh Triennial Central Bank, dari nilai transaksi sekitar 5 trilyun dolar AS dalam sehari di pasar forex (pada tahun itu), bank-bank dibawah ini diperkirakan mengambil porsi sekitar 60% lebih dari total transaksi, bank-bank tersebut antara lain adalah :

Citi

Salah satu dari The Big Four yang berusia lebih dari 200 tahun, masih bertahan hingga saat ini dan menduduki tempat pertama sebagai institusi keuangan yang turut aktif melakukan trading valuta asing (forex).

Citi mengambil porsi transaksi dalam pasar forex sekitar 12.9% atau sekitar 645 milyar dolar AS.

Meskipun memiliki porsi yang terbesar, bukan berarti bank ini mampu menghindar dari krisis, pada tahun 2008 lalu, Citi tetap dihantam kerugian akibat krisis keuangan, setidaknya 300 milyar dolar AS nilai asetnya bermasalahnya dan pernah membuat Citi ambruk, hingga akhirnya mendapat suntikan dana dari pemerintah AS, tak lama setelah itu (pertengahan 2012) Citi kembali berhasil menapaki tangga kesuksesan dengan kembali membukukan simpanan dana masyarakat sejumlah 420 milyar dolar AS.

JPMorgan Chase

Menurut beberapa sumber, bank ini merupakan bank ke-6 terbesar di dunia (dalam kategori jumlah aset), yang sekaligus menjadi bank terbesar di AS.

Hal ini menjadi masuk akal dikarenakan sebelum terbentuk seperti sekarang ini, bank ini telah menjalani berbagi proses merger, kurang lebih sekitar 1200an institusi telah melebur selama karir berdirinya bank terbesar di AS ini.

Bukannya tanpa hambatan untuk menjadi bank sebesar itu, karena setelah ditelisik, JPMorgan Chase juga harus menanggung kerugian akibat salah seorang tradernya melakukan manipulasi transaksi derivative. dari kasus tersebut diperkirakan kerugian mencapai 9 milyar dolar AS, belum ditambah denda.

Bank ini mengambil porsi dalam transaksi forex sebesar 8.8% atau skitar 440 milyar dolar AS.

UBS

Perusahaan yang berinduk di Swiss ini mau tidak mau terimbas badai krisis sektor keuangan AS pada tahun 2008 lalu, yang mengalami kerugian sekitar 50 milyar dolar AS, bahkan juga dikenai denda oleh komisi pengawas institusi keuangan di AS akibat memanipulasi transaksi yang dilakukan para trader yang bekerja didalamnya.

Mengingat bank tersebut masih diperlukan keberadaannya, akhirnya dengan intervensi pemerintah Swiss dan masuknya kembali para investor, UBS berhasil membalikkan kerugian tersebut menjadi keuntungan, dan tahun 2014 nilai aset UBS kembali melonjak ke angka 1.7 trilyun dolar AS.

UBS mengambil porsi transaksi dalam pasar forex sebesar 8.8% atau sekitar 440 milyar dolar AS.

Deutsche Bank

Bank ini telah melewati 2 perang dunia, 3 masa depresi keuangan dunia, dan bertahan saat pemisahan Jerman, bahkan sanggup menempati posisi bank terbesar ke-2 di dunia saat memasuki millenium baru.

Pada tahun 2009, Deutsche Bank bahkan merajai posisi foreign exchange dealer dengan menguasai kurang lebih 21% pangsa pasar, sejalan dengan makin kompetitifnya dunia jasa keuangan dan semakin berkembangnya jaman, kini prestasi tersebut telah merosot.

Dikabarkan jika Deutsche Bank bahkan harus rela mengalami kerugian sekitar 6 milyar Euro sepanjang tahun 2015 kemarin, namun walaupun begitu, bank ini tetap saja masih beroperasi di 70 negara.

Deutsche Bank mengambil porsi transaksi industri forex sebesar 7.9% atau sekitar 395 milyar dolar AS.

BofA Merrill Lynch

Sebelumnya lembaga ini bernama Bank of America, sebelum akhirnya pada 2009 mengakuisisi sebuah institusi keuangan besar lainnya, yaitu Merrill Lynch.

Penggabungan kedua institusi raksasa tersebut dikabarkan tidak semulus yang diharapkan, penurunan nilai saham lebih dari 70% pun tak terelakkan.

Masa kejayaan bank investasi ini baru dibuktikan dengan pencapaian hasil luar biasa di industri keuangan dengan pernah membukukan penerimaan terbesar ke-2 di dunia pada tahun 2011.

Bank ini mengambil porsi transaksi pasar forex sebesar 6.4% atau sekitar 320 milyar dolar AS.

Barclays

Bank investasi Inggris ini pun tak terhindar dari masa sulit, salah satunya akibat tidak mampu mengembalikan pinjaman dari bank lain yang harus dilunasi dalam sehari sebanyak 3.2 milyar dolar AS.

Bank yang menjadi salah satu market maker di industri forex ini  juga pernah terkena denda dari otoritas pengawas keuangan di New York sebanyak 635 juta dolar AS, dikabarkan karena Barclays ketahuan menggunakan algoritma khusus di dalam sistem trading elektroniknya, yang pada intinya menghambat atau menahan order dari nasabahnya apabila order tersebut berpotensi merugikan pihak bank.

Bank ini memiliki porsi transaksi dalam pasar forex sebesar 5.7% atau 285 milyar dolar AS.

Goldman Sachs

Bank investasi besar di AS ini mempekerjakan sekitar 36.500 orang dan memiliki aset sekitar 861 miliar dolar AS.

Meskipun tidak pernah lepas dari kontroversi, semenjak berdiri tahun 1869 bank ini sudah sering kali melakukan aksi-aksi yang berbuntut merugikan kliennya.

Hingga julukan bank paling dibenci di seluruh dunia pun pernah disematkan padanya, diantaranya pada tahun 1929, bank ini pernah membuat suatu sistem dengan dasar skema piramid yang disamarkan sebagai mutual fund, skema itu berhasil membuat kerugian bagi para klien sebesar 300 juta dolar AS.

Kemudian di tahun 1970an, Goldman Sachs terlibat kembali dalam manipulasi pembiayaan terhadap sebuah industri yang sudah bangkrut, belum berlalu kejadian tersebut, bank ini kembali membuat kejutan dengan menjual produk deposito yang akhirnya para pembeli deposito ini tidak memperoleh hasilnya dikarenakan nilai klaim yang seharusnya dibayarkan kepada para pembeli melebihi nilai dari bank itu sendiri.

Ketika krisis keuangan di tahun 2008, Goldman Sachs terpaksa harus meminjam dana talangan dari bank sentral AS sebesar 782 milyar dolar AS demi menyelamatkan keberadaannya.

Goldman Sachs mengambil porsi transaksi dalam pasar forex sebesar 4.7% atau sekitar 235 milyar dolar AS.

HSBC

Dibangun oleh orang Skotlandia yang merantau ke Hongkong sewaktu masih menjadi koloni dari Inggris.

Dalam sejarahnya, bank ini berhasil menduduki posisi sebagai bank terbesar ke-4 di dunia, dilihat dari sisi besaran asetnya yang mencapai 2.67 trilyun dolar AS.

Mungkin ini menjadi salah satu prestasi besar dari HSBC dikarenakan pada saat terjadi krisis keuangan yang melanda AS, bank ini justru mampu bertahan dan sanggup untuk memenuhi permintaan dari pemerintah Inggris agar menambah kecukupan modal.

Terbukti tidak lama setelah peraturan tersebut diterapkan, HSBC sanggup telah menyetorkan dana tambahan senilai 750 juta poundsterling.

HSBC mengambil porsi transaksi dalam pasar forex sebesar 4.6% atau sekitar 230 milyar dolar AS.

XTX

XTX adalah satu-satunya institusi non perbankan yang menjadi fenomena di dunia keuangan pada tahun 2016.

Sebuah perusahaan rintisan yang memposisikan dirinya sebagai market maker di industri forex ini berhasil menggeser bank selevel Deutsche Bank untuk urusan transaksi di pasar spot dan menjadi yang terbesar ke-4 di dunia dengan mengambil porsi sekitar 7.6% untuk pasar spot.

Walaupun masih tergolong perusahaan baru, namun daya tariknya berhasil menggaet para petinggi dari banyak institusi keuangan besar dunia untuk bergabung.

XTX mengambil porsi transaksi dalam pasar forex sebesar 3.9% atau sekitar 195 milyar dolar AS.

Morgan Stanley

Morgan Stanley adalah institusi keuangan yang menghebohkan dan melancarkan proses penawaran saham perdana Google di tahun 2004.

Meski begitu, bank ini pun tak lolos dari skandal, seperti bank-bank lain di AS, bank ini harus mau menerima tawaran dari pemerintah jika ingin terhindar dari kebangkrutan akibat krisis 2008.

Akhirnya dana sekitar 107.3 miliar dolar AS (hutang terbesar diantara bank-bank waktu itu) digelontorkan untuk tetap menjaga keberlangsungan Morgan Stanley.

Morgan Stanley mengambil porsi transaksi dalam pasar forex sebesar 3.2% atau sekitar 160 milyar dolar AS.

Semoga Bermanfaat, Happy Trading & Good Luck!

Tags : Central Bank Forex Forex Basic Goldman Sachs HSBC JPMorgan Trading

    Random Forex Contents :

    Random Crypto Contents :

    Random Privacy Contents :