Seperti yang diketahui, perang Rusia-Ukraina telah menyeret ekspektasi kondisi ekonomi di Eropa, dan pekan ini Euro menghadapi kondisi terburuknya terhadap USD, level terendah sejak mei 2020.
Berdasarkan laporan dari Reuters pada jumat 4 maret 2022, yang menambah kekhawatiran hari ini adalah berita pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia milik Ukraina yang telah terbakar oleh serangan pasukan Rusia.
Peristiwa ini tampaknya semakin memberikan tekanan terhadap pergerakan EUR/USD, saat ini ditulis, harga tertekan hingga 1.091 (merosot sekitar -1,36%)
Tekanan kuat lainnya adalah dari AUD, NZD, CHF, dan JPY, sedikit lebih rendah dari GBP dan CAD.
Tekanan paling kuat datang dari NZD dan JPY yang menekan Euro diatas -2%, disusul oleh AUD hingga sekitar -1.8%. sedangkan sekitar -0.34% oleh GBP dan sekitar -0.7% oleh CAD.
Invasi Rusia ke Ukraina ini adalah serangan terbesar ke Eropa sejak perang dunia kedua, hingga tersirat kabar jika analis Morgan Stanley menutup rekomendasi posisi long untuk Euro terhadap USD, JPY, GBP, dan BRL.
Pada pertemuan bank sentral Eropa minggu depan, semua petunjuk kenaikan suku bunga masih dipertanyakan, dan sebaliknya bank sentral AS, The Fed, hampir pasti menaikkan suku bunga pada pertemuan 15-16 maret 2022 (untuk yang pertama kalinya sejak pandemi)
Rencana setup trading saya minggu depan untuk EUR/USD : jika penutupan hari ini diatas 1.086, adalah membuka pending order buy limit di area 1.077, dan mempertimbangkan resiko atau skenario penurunan lebih lanjut hingga 1.056.
LIVE EUR/USD (D1)