Sepertinya Terra benar-benar harus bersiap dengan Gempuran Sentimen Negatif, karena setelah Tragedi Keruntuhan Terra Lama (yang kini disebut Terra Classic / LUNC), Peluncuran Terra baru / Terra 2.0 pun sempat Drop hingga 70%, kemudian ditambah dengan pembagian Airdrop Terra baru yang tidak merata. kini disambung dengan dugaan Pencucian Uang.
Terkait :
- Harga Terra 2.0 DROP 70% setelah Peluncuran
- Pihak berwenang Korea Selatan memanggil semua Staff Terra
- Terra bikin Masalah Baru lagi dengan Pembagian Airdrop Terra Baru yang tidak merata
Dugaan Pencucian Uang Terraform Labs (Perusahaan Induk Terra) ini tentu dapat membawa masalah Hukum lainnya untuk Do Kwon, selain daripada sebelumnya yang telah menerima tuntutan terkait Penipuan Investasi dari Gabungan Investor atas Keruntuhan Terra beserta Stablecoinnya (UST)
Peluncuran Terra baru sendiri sedang sangat disorot oleh banyak Pengamat, serta mendapatkan banyak Tanggapan Negatif dari Investor.
Terkait :
- 2 Platform Staking terbesar Terra, Figment dan Chorus, tidak mendukung Terra 2.0.
- Pendiri DOGE mengatakan Terra 2.0 adalah Bukti Kebodohan
- Merespon Kasus Terra, Korea Selatan membentuk Badan Pengawas Kripto Baru.
Beberapa Tanggapan Negatif datang dari Pendiri DOGE, Billy Markus, melalui cuitan akun twitternya telah mengungkapkan ketidaksukaannya dengan Terra 2.0 dengan mengatakan : "Terra 2.0 akan menunjukkan kepada Dunia betapa bodohnya para penjudi kripto"
luna 2.0 will show the world just how truly dumb crypto gamblers really are
— Shibetoshi Nakamoto (@BillyM2k) May 25, 2022
Pandangan ini menjadi wajar jika mengingat kejatuhan ekosistem Terra sebelumnya yang masih dalam status penyelidikan karena adanya beberapa tuduhan dan dugaan skema penipuan investasi.
Sehingga Billy Markus melihat bagaimana kebodohan itu terjadi, kejatuhan Terra yang sebelumnya telah diperkirakan menciptakan kerugian dana investor hingga sekitar 60 milyar dollar, dengan cepatnya kemudian meluncurkan Terra 2.0, dan orang-orang lanjut membelinya.
Selain Billy Markus, Terra 2.0 juga telah mendapatkan tanggapan negatif dari CEO eCarbon, Joshua Fernando. dengan membeberkan beberapa poin penting yang patut dipertimbangkan jika membahas soal Terra 2.0, yaitu :
- Kurangnya disclosure bagaimana Terra 2.0 akan mendapatkan value, mengingat tidak lagi ada UST didalamnya.
- Potensi Dumping ketika periode vesting berakhir untuk menutupi kerugian sebelumnya.
- Bursa yang telah rugi sebelumnya, akan berusaha menutupi kerugian karena keruntuhan Terra sebelumnya.
Dan tanggapan dari salah satu Influencer Kripto yang cukup terkenal di Twitter, Ben Armstrong :
Crypto Expert Tip: Don’t buy LUNA ever again. Not 2.0, not 3.0, not 3.14.
— Ben Armstrong (@Bitboy_Crypto) May 28, 2022
Sometimes you just have to accept your loss. The experiment failed. Move on.
Terra 2.0 memang belum menunjukkan secara rinci bagaimana hard fork akan mendapatkan dukungan nilai untuk kapitalisasi pasarnya, berbeda dengan Terra lama yang nilainya didukung oleh sinergi dari Stablecoinnya (UST)
Kembali ke Dugaan Pencucian Uang
Ini dimulai oleh seseorang melalui Akun Twitter dengan Nama FatMan, yang mengatakan bahwa Terra melakukan pencucian uang dan penghindaran pajak bersama dengan Perusahaan Konsultasi Blockchain, yang dia sebut Perusahaan "K"
🧵 It's time to uncover another one of Terra's dirty little secrets... A 'blockchain consultancy firm' they spun up in order to launder money and evade taxes. Let's have a look at company K. (1/8)
— FatMan (@FatManTerra) May 30, 2022
Mayoritas tanggapan mengatakan bahwa Perusahaan tersebut adalah Kernel Labs, yang tidak lain adalah perusahaan saudara dari Terraform Labs.
Berdasarkan Laporan KBS, yang dilansir oleh Watcher News, Layanan Pajak Nasional telah mengetahui sebuah Fakta.
Itu adalah Kernel Labs yang menerima Mata Uang Virtual senilai sekitar 6 Milyar WON atau sekitar 69,8 Milyar Rupiah dari Terraform Labs, setahun yang lalu.
Meski ini bisa saja dilihat sebagai penggunaan Layanan Konsultasi biasa, namun tindakan Do Kwon yang terlihat berupaya untuk terlepas dari Kernel Labs telah menambah kecurigaan.
Dimana TFL/Kernel Labs yang sebelumnya dimasukkan dalam bagian yang memiliki peran dan tugas untuk blockchain Terra 2.0, telah dihapus.
Dari :
Menjadi :
Sebagai tambahan, Do Kwon juga dikabarkan sedang merancang Stablecoin baru untuk Terra 2.0.
Masih bersumber dari akun twitter FatMan, yang mengatakan bahwa Do Kwon tengah mengerjakan Stablecoin Baru.
A verified insider close to TFL has confirmed that Do Kwon is currently working on design plans for a new decentralized stablecoin that will be built atop Terra 2. Fool me once...
— FatMan (@FatManTerra) May 30, 2022
FatMan mengatakan bahwa dirinya mendapatkan informasi itu dari orang dalam di Terraform Labs (Perusahaan Induk Terra), yang mengatakan jika saat ini Do Kwon tengah mengerjakan desain dari Stablecoin baru yang akan berjalan di jaringan Terra 2.0.
Namun hal ini belum benar-benar terbukti, belum ada tanggapan dari Tim Terra terkait hal ini.
Dan hal lainnya adalah, Karyawan Terraform Labs dikabarkan melakukan Mengundurkan Diri Massal.
HARGA TERRA LAMA / TERRA CLASSIC (LUNC) SAAT INI :
HARGA TERRA BARU / TERRA 2.0 (LUNA) SAAT INI :
HARGA UST SAAT INI :