Yield Obligasi AS menggambarkan suku bunga yang dibayarkan pemerintah AS untuk pemilik obligasi yang telah meminjamkan uangnya kepada pemerintah AS
Kondisi Yield Obligasi AS memiliki efek serupa dengan pengaruh suku bunga acuan terhadap nilai tukar mata uang, skala pengaruhnya lebih besar dibandingkan yield obligasi negara lain karena mata uang dolar AS dipergunakan dalam sebagian besar transaksi pembayaran internasional.
Semakin tinggi yield obligasi, maka nilai tukar Dolar AS cenderung akan semakin menguat, dan sebaliknya apabila yield obligasi menurun, maka nilai tukar dolar AS cenderung akan melemah.
Jadi Yield semua Obligasi pemerintah AS ini dianggap penting, namun Yield Obligasi US 10-Year Treasury memiliki pengaruh yang lebih besar lagi terhadap kondisi dollar AS.
Secara khusus, Yield Obligasi US 10-Year Treasury ini dipergunakan untuk acuan bunga hipotek di Amerika Serikat, ketika yield obligasi meningkat, maka bunga hipotek juga naik, ini karena investor akan membandingkan suku bunga antar semua aset investasi berbunga tetap saat menyusun portofolio.
Yield obligasi jangka pendek akan dibandingkan dengan sertifikat deposito dan reksadana pasar uang, sedangkan yield obligasi jangka panjang akan dibandingkan dengan KPR dan obligasi korporasi, maka dengan demikian semua yield obligasi akan memengaruhi bunga semua aset investasi lain yang bersaing untuk menarik perhatian investor.
US 10-Year Treasury Bond ini dianggap sebagai salah satu aset investasi paling aman di dunia (safe haven), karena dijamin oleh pemerintah AS, namun hal ini juga membuat yield obligasi US 10-Year Treasury menjadi salah satu indikator sentimen investor.
Karena ketika sentimen investor sangat baik, maka harga obligasi akan jatuh dan yield menguat, karena investor merasa tidak membutuhkan obligasi dan beralih ke aset investasi yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi (misalnya saham), sebaliknya ketika sentimen investor memburuk, maka harga obligasi akan meningkat dan yield menurun, karena banyak orang akan mengincar fungsinya sebagai safe haven.
Fluktuasi Yield obligasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, selain permintaan investor, salah satu faktornya adalah masa hingga jatuh tempo, semakin lama masa jatuh tempo maka yield obligasi seharusnya semakin tinggi, karena investor tentu ingin dibayar lebih mahal jika dananya terikat lebih lama dalam suatu aset investasi, maka dari itu kurva yield obligasi normal akan menampilkan yield lebih tinggi untuk obligasi jangka panjang dibandingkan dengan obligasi jangka pendek.
Secara historis, inversi kurva yield obligasi dikenal sebagai salah satu indikasi resesi amerika, terkait : Mewaspadai Yield Curve Inversion