RUU Responsible Financial Innovation Act (RFIA) yang diusulkan oleh Senator Cynthia Lummis dan Kirsten Gillibrand, diunggah ke GitHub untuk mendapatkan Komentar dan Kritik dari Komunitas.
Link : https://github.com/responsible-financial-innovation-act22/RFIA-bill/issues
GitHub adalah Platform atau Layanan yang memungkinkan para Developer bekerja bersama secara Online, lebih detail : https://id.wikipedia.org/wiki/GitHub
Dalam sebuah Postingan Twitter oleh Senator Cynthia Lummis, keputusan untuk memperbaruinya di GitHub adalah untuk mendapatkan Opini tentang RFIA.
“Komentar Sipil dan Kritik diterima, silakan berbagi seluas-luasnya, kami ingin mendapatkan ini dengan benar, bantu kami mengulangi Kebijakan secara Publik.”
Plebs! As promised, you can now contribute comments on my bill establishing a framework for digital assets with @SenGillibrand via GitHub. Civil comments and criticisms welcome. Please share widely. We want to get this right. Help us iterate publicly on policy. https://t.co/1eOb6jfKaA
— Cynthia Lummis 🦬 (@CynthiaMLummis) June 22, 2022
RUU ini menyarankan Bitcoin dan Ethereum diklasifikasikan sebagai Komoditas, sementara Altcoin lainnya harus diberi Label sebagai Sekuritas. dan mengusulkan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas / Commodity Futures Trading Commission (CFTC) untuk mengatur Industri.
Namun, RUU menghadapi Kritik mengenai Klasifikasi Aset Kripto selain Bitcoin dan Ethereum sebagai Sekuritas.
Perihal Kripto adalah Komoditas atau Sekuritas memang telah lama menjadi perdebatan ditengah Komunitas belakangan ini, antara Commodity Futures Trading Commission (CFTC) atau SEC yang lebih pantas menjadi Regulator utama di Industri Kripto.
Menurut Lark Davis (TheCryptoLark), jika CFTC menjadi Regulator Resmi untuk Industri Kripto, ini "Baik dan Besar, karena SEC telah merugikan Kripto di AS."
The biggest #bitcoin / #crypto bill ever to be proposed in the USA has been put forward by Senator Cynthia Lummis and Kirsten Gillibrand.
— Lark Davis (@TheCryptoLark) June 8, 2022
Here is what you need to know
Katherine Kirkpatrick, Penasihat Umum di Maple Finance, mengatakan CFTC mengambil alih Regulasi Industri itu Baik dan Buruk.
Buruk karena CFTC kekurangan Dana dan Sumber Daya, jadi dia bertanya-tanya bagaimana Komisi akan tetap berada di atas perkembangan pesat dalam Kripto dan DeFi.
1/ After carefully reviewing the L-G bill, a few thoughts on its application to #DeFI. 1) CFTC auth. is good & bad - good to cede authority to less aggressive SEC, bad bc CFTC is under-funded and under-resourced, so query how the CFTC is going to keep up with rapid development.
— Katherine Kirkpatrick (@kkirkbos) June 8, 2022
Di sisi lain, Mark Hays, Analis Kebijakan Senior di American for Financial Reform, mengatakan SEC harus bertanggung jawab untuk mengawasi Industri, karena sebagian besar Aktivitas Kripto di luar sana berjalan, berbicara, dan bertindak seperti Keamanan.
PODCAST :
Pro-Kontra Kripto sebagai Sekuritas semakin ramai sejak 2017, dimana Ketua SEC pada masa itu, Jay Clayton. mengingatkan jika banyak Produk Kripto yang tergolong sebagai Kontrak Investasi alias Sekuritas, dan harus didaftarkan sesuai Hukum Sekuritas Federal.
Jay Clayton mengatakan jika Aset Kripto yang berfungsi hanya sebagai Mata Uang akan digolongkan sebagai Komoditas oleh SEC, bukan Sekuritas. yang mencakup Bitcoin, Ethereum, dan Litecoin.
Untuk menentukan sifat Sekuritas sebuah Aset Kripto, SEC menggunakan metologi Howey Test.
Howey Test adalah tes yang dibuat oleh Mahkamah Agung AS untuk menentukan apakah sebuah transaksi tertentu memenuhi syarat sebagai Kontrak Investasi.
Jika demikian, maka berdasarkan Securities Act of 1933 dan Securities Exchange Act of 1934, transaksi-transaksi tersebut dianggap sebagai Sekuritas dan oleh karena itu tunduk pada Persyaratan Pengungkapan dan Pendaftaran tertentu.
Ketua SEC saat ini, Gary Gensler, mengatakan bahwa sebagian besar Aset Kripto digolongkan sebagai Sekuritas berdasarkan Howey Test.
Gary Gensler mengatakan : “Jika seseorang menggalang Dana dengan menjual Kripto dalam hal sebagai Modal untuk kemajuan Usaha Perusahaan, dan Pihak Penerbit Kripto dan Pembeli mengharapkan Keuntungan dari Usaha tersebut, maka hal itu termasuk Sekuritas”
Dan pada Awal Tahun ini, Gary Gensler mengatakan bahwa SEC akan fokus menyelidiki Bursa Kripto pada tahun 2022.
Ucapan Gary Gensler terbukti dengan Binance yang kini tengah dalam penyidikan oleh SEC.
SEC melakukan penyelidikan terhadap Binance dengan sebab yang sama seperti Ripple (XRP). yaitu SEC mencurigai apakah ICO (Initial Coin Offering) Binance Coin (BNB) yang dilakukan Binance pada 2017 melanggar Hukum Sekuritas.
Mayoritas dan Komunitas saat ini menganggap SEC skeptis namun terlambat.
Seperti Ripple (XRP) yang sudah berdiri lama namun mendadak dituduh Ilegal oleh SEC pada 2020 lalu, mengatakan jika penjualan XRP adalah penjualan Saham Ilegal.
Kasus ini masih berjalan sampai sekarang meskipun banyak pernyataan yang membuktikan bahwa XRP bukan sebuah Sekuritas menurut beberapa Fakta yang dibawa di Pengadilan.
Terkait :
- Keterlibatan Mantan Pejabat SEC dalam Konflik Ripple Labs
- Sama seperti Ripple (XRP), SEC mendadak selidiki Binance.
- Penasihat Ripple mengecam Komisi Sekuritas & Bursa AS (SEC)
HARGA BITCOIN SAAT INI :
HARGA ETHEREUM SAAT INI :
HARGA BINANCE COIN (BNB) SAAT INI :
HARGA RIPPLE (XRP) SAAT INI :
Tertarik untuk memiliki Aset Kripto XRP, BNB, Ethereum, atau Bitcoin ? Anda bisa membelinya di Binance, Tokocrypto, dan Indodax, 3 Bursa Kripto yang saat ini paling banyak digunakan oleh Investor / Trader di Indonesia.
Atau tertarik untuk Trading Aset Kripto ? silahkan cek DISINI.