Dengan pengalamannya masing-masing di dunia trading, setiap trader akan memiliki kecenderungan dalam hal ini yang akan menjadi ciri khasnya, tanpa disadari pasti akan lebih cenderung pada salah satunya, entah akan lebih agresif untuk mengincar momentum pembalikan harga (reversal), alias membuka posisi trading yang melawan trend (sell ketika harga menguat, buy ketika harga melemah), atau lebih dominan membuka posisi trading yang mengikuti trend (buy saat harga menguat, sell saat harga melemah).
Tidak ada mana yang lebih baik, dan tidak ada mana yang lebih bisa menjamin keberhasilan trading, yang perlu diperhatikan adalah aturan-aturan dalam menerapkan strateginya, seperti misalnya yang paling mendasar adalah ketepatan dalam mengidentifikasi area support & resistance, yang merupakan faktor paling vital dalam penerapan strategi trading apapun, dan berbagai faktor lainnya seperti timeframe, dll.
Support & Resistance
Sederhananya ketika pergerakan harga telah berada di area support, trader dengan kecenderungan counter trend akan membuka posisi buy karena berpandangan adanya potensi pembalikan atau penguatan harga di area tersebut, sedangkan trader dengan kecenderungan following trend akan membuka posisi sell ketika pergerakan harga telah menembus area support tersebut, karena berpandangan jika penurunan harga berpotensi akan berlanjut menuju area support berikutnya.
Sebaliknya ketika pergerakan harga telah berada di area resistance, trader dengan kecenderungan counter trend akan membuka posisi sell karena berpandangan adanya potensi pembalikan atau penurunan harga di area tersebut, sedangkan trader dengan kecenderungan following trend akan membuka posisi buy ketika pergerakan harga telah menembus area resistance tersebut, karena berpandangan jika penguatan harga berpotensi akan berlanjut untuk menguji area resistance berikutnya.
Eksplorasi lebih lanjut dalam hal ini adalah menyaring area support & resistance yang telah terindentifikasi, seperti misalnya menandai area support & resistance yang telah teruji berulang kali sebagai area yang kuat (telah berulang kali terjadi pembalikan harga di area tersebut)
Timeframe
Timeframe besar akan lebih ideal untuk strategi following trend, strategi ini memang yang paling sering digunakan oleh para day trader yang menggunakan timeframe H1 keatas.
Sedangkan strategi counter trend bisa dikatakan lebih fleksibel terhadap timeframe, karena titik fokusnya adalah mengincar momentum pembalikan harga, entah itu dalam jangka pendek maupun panjang.
Seperti misalnya scalper yang biasanya menggunakan timeframe M30-M15 kebawah, dan swing trader yang bisa menggunakan timeframe H1 keatas, keduanya sama-sama bisa menggunakan strategi counter trend.
Kurang idealnya timeframe kecil untuk strategi following trend adalah karena strategi ini memang lebih efektif untuk jangka panjang, maka dari itu timeframe kecil yang merupakan cerminan psikologi pasar dalam jangka pendek akan menjadi kurang tepat apabila digunakan untuk mengidentifikasi trend dalam jangka panjang.
Terkait dengan proses pengidentifikasian area support & resistance, timeframe ini akan sangat mempengaruhi ketajaman analisa, seperti misalnya area support & resistance yang telah ditandai sebagai area yang kuat & teruji pada timeframe kecil, dapat menimbulkan pertimbangan yang berbeda ketika memperhatikannya pada timeframe besar, maka dari itu proses pengidentifikasian area support & resistance ini harus disesuaikan dengan timeframe trading.
Paramater Indikator
Seperti misalnya jika anda melakukan trading dengan strategi counter trend pada timeframe M15-M30 dan menggunakan bantuan indikator RSI untuk mendeteksi area overbought dan oversold, maka parameter periode RSI yang ideal adalah 5-7, parameter periode bawaan RSI yang menggunakan periode 14 akan lebih ideal untuk timeframe H1 keatas.
Dan untuk mendapatkan sinyal entry dengan tingkat akurasi semaksimal mungkin, sebaiknya tingkatkan juga parameter bawaan level RSI (30-70) menjadi 20-80 atau 10-90.
Penyesuaian parameter dengan timeframe ini berlaku pada indikator apapun, salah satu contoh setup strategi counter trend dengan timeframe M15 dan paduan indikator bollinger band dan stochastic oscilator silahkan lihat DISINI.
Pola Candle & Harga
Jika menggunakan juga pola-pola candlestick dan harga sebagai konfirmator posisi trading, selalu perhatikan pada timeframe berapa pola terbentuk, dan sudahkah terbentuk di area yang tepat (support & resistance)
Setiap pola memiliki tingkat akurasinya masing-masing pada timeframe tertentu, seperti misalnya pola candle Shooting Star dan Hammer yang akan lebih efektif jika terbentuk pada timeframe besar, terbentuknya pola ini pada timeframe kecil seringkali memiliki tingkat akurasi yang rendah.
Kemudian pola-pola harga seperti misalnya Head and Shoulders, Triangle, Flag, Double Top & Double Bottom, Rising Wedge & Falling Wedge, dsb.
Beberapa contoh pola candlestick bisa dilihat DISINI.
Stop Loss & Take Profit
Lagi-lagi kembali pada area support dan resistance, inilah mengapa kemampuan trader dalam mengidentifikasi area support dan resistance adalah hal yang wajib untuk dikuasai sebelum mengimplementasikan strategi trading apapun.
Sederhananya penempatan stop loss yang ideal adalah dibawah area support ketika membuka posisi buy, dan diatas area resistance ketika membuka posisi sell.
Alasan area penempatan stop loss ini adalah karena jika pergerakan harga telah menembus area support dan resistance, dikhawatirkan pergerakan tersebut bisa berlanjut hingga area support dan resistance berikutnya, maka stop loss akan membantu membatasi kerugian ketika kondisi tersebut terjadi.
Sedangkan penempatan area take profit yang ideal adalah sebelum area support jika membuka posisi sell, dan sebelum area resistance jika membuka posisi buy.
Alasan area penempatan take profit ini tentu untuk menghindari pembalikan harga yang berpotensi terjadi pada area support dan resistance.
Pengukuran area stop loss dan take profit juga bisa menggunakan bantuan indikator seperti Fibonacci Retracement.
Saran lainnya mengenai penempatan stop loss silahkan baca DISINI.
Fundametal
Baik strategi following trend ataupun counter trend, sebaiknya tetap memperhatikan fundamental dan jadwal rilis data ekonomi penting, karena bukan sesuatu hal yang mengagetkan bagaimana berita dan data dapat mematahkan analisa teknikal dan menggerakan pasar ke arah yang tidak terduga.
Seperti misalnya pergerakan EURUSD yang sedang bearish / downtrend yang secara fundamental dipicu oleh kondisi dimana Eropa tengah terimbas konflik perang, dan AS memiliki kecenderungan kuat untuk terus menaikkan suku bunga.
Pada kasus ini, trader dengan strategi following trend tentu akan membuka posisi sell, apalagi jika pergerakan harga telah mengkonfirmasi dengan menembus area support yang kuat, sedangkan trader dengan strategi counter trend akan mengincar momentum pembalikan harga.
Skenario paling logis yang dapat terjadi adalah penurunan harga terus berlanjut karena dampak konflik yang semakin pelik mengguncang perekonomian Eropa, ditambah lagi dengan bank sentral AS yang benar saja mengambil kebijakan untuk kembali menaikkan suku bunga.
Skenario lainnya adalah terjadi penguatan harga karena ditemukannya solusi untuk mengatasi dampak-dampak konflik, namun penguatan harga hanya sementara dan harga kembali terjun lebih tajam karena kebijakan atau solusi yang diterapkan ternyata malah menimbulkan permasalahan lain, dan berbagai skenario lainnya yang benar-benar tidak bisa ditebak.
Kesimpulannya adalah kembali jika yang terpenting bukanlah mengenai strategi following trend atau counter trend, namun kapan dan bagaimana menerapkannya.
Seperti misalnya mengacu pada contoh kasus diatas, jika berpandangan dampak konflik akan masih terus melebar, maka secara fundamental memang merupakan keputusan yang ideal untuk membuka posisi sell alias following trend, yang tentunya untuk jangka panjang, dan karena memperhitungkan adanya potensi penguatan harga atau volatilitas tinggi yang bersifat sementara, maka perhitungan penempatan stop loss menjadi semakin penting untuk menghindari resiko penguatan harga sementara yang hanya melibas stop loss.
Tambahan
Jadwal rilis data-data ekonomi dapat dilihat di situs ForexFactory.com, dan salah satu contoh strategi counter trend dengan timeframe kecil silahkan baca DISINI
Semoga Bermanfaat, Happy Trading & Good Luck!