Trading dengan Broker Terbaik

Panduan memulai Trading Forex Part 2

Redirected from : https://www.blog.martinrio.com/2019/11/panduan-lengkap-memulai-trading-forex-part-2.html

2. Mengasah Strategi Trading

Setelah sudah membahas apa itu forex dan teknis dasar melakukan trading forex pada part 1, maka kini adalah mengenai strategi trading-nya.

Sebelum membahas strateginya secara spesifik, mari mengenal dulu profil strateginya berdasarkan timeframe, yang pada umumnya terbagi dalam 4 jenis, yaitu Scalping, Day Trading, Swing Trading dan Position Trading.

Scalping

Gaya atau teknik trading ini memiliki tingkat frekuensi paling tinggi diantara teknik trading lainnya, dimana trader akan memanfaatkan pergerakan-pergerakan kecil pada timeframe kecil seperti misalnya M15 dan M30.

Waktu pembukaan dan penutupan posisi trading bisa terjadi dalam kurun waktu sangat cepat bahkan dalam hitungan menit, sehingga dalam sehari trader dengan teknik ini bisa menyelesaikan puluhan posisi trading.

Teknik trading ini cocok untuk anda yang memiliki waktu cukup lama setiap harinya untuk memperhatikan pergerakan harga.

Modal trading sebenarnya bukanlah acuan terhadap pemilihan teknik trading, namun teknik ini seringkali diterapkan oleh trader dengan modal kecil.

Dalam penerapannya, trader harus cekatan dalam mengeksekusi open/close posisi tanpa menyesal apalagi panik, tidak ada istilah terlalu cepat menutup posisi, karena kembali pada konsepnya yang memang memanfaatkan pergerakan-pergerakan kecil secara berulang.

Peluang pada teknik ini tidak bisa dianggap remeh, seperti misalnya dalam sehari bisa menyelesaikan 10 posisi dengan rata-rata profit $3 saja, maka total profit hariannya adalah $30.

Sepertinya terdengar mudah ya, jujur tidak pada prakteknya, pengendalian emosi, jumlah posisi, volume lot, kecekatan pembukaan dan penutupan posisi benar-benar dituntut kedisiplinannya pada penerapan teknik ini.

Kesalahan yang sering dilakukan dalam menerapkan teknik ini adalah tidak mengontrol emosi dan terlalu banyak membuka posisi trading (over position / over lot) tanpa memperhatikan Margin, tidak bijak menggunakan Leverage, sehingga berujung dengan Margin Call.

Day Trading

Trader dengan teknik ini menggunakan timeframe yang lebih besar untuk memperhatikan trend yang sedang terjadi, biasanya H1 keatas, tidak mengincar peluang pada pergerakan-pergerakan di timeframe kecil seperti scalper, dan biasanya hanya akan membuka 1 atau 2 posisi saja perhari

Day Trader cenderung akan lebih memilih untuk membuka posisi dengan mengikuti arah trend, peletakan fokusnya adalah kapan saat yang tepat untuk membuka posisi trading dengan resiko dan target profit yang terukur.

Swing Trading

Trader dengan teknik ini tidak tentu menggunakan timeframe besar atau kecil, fokusnya adalah mencari area-area yang berpotensi menjadi area reversal atau pembalikan harga, mengincar posisi trading yang paling maksimal, pada area tertinggi atau terendah sebelum pembalikan harga terjadi.

Dari segi waktupun swing trader ini tidak menentu, karena keyakinannya yang cenderung sangat kuat terhadap target profit.

Indikator andalan swing trader ini biasanya adalah Fibonacci Retracement, indikator yang dapat membantu trader untuk menentukan area stop loss dan target profit.

Position Trading 

Ini adalah teknik trading dengan frekuensi paling rendah, yang biasanya cenderung lebih mengandalkan analisa fundamental dibandingkan teknikal.

Trader dengan teknik ini bisa menahan posisi hingga mingguan bahkan bulanan, keyakinan akurasi analisanya jelas sangat tinggi, sangat banyak aspek yang diperhatikan untuk menentukan area pembukaan posisi trading.

Setelah memahami profil trading berdasarkan timeframe diatas, selanjutnya adalah strategi tradingnya secara spesifik.

Ini adalah proses paling vital yang akan menentukan kestabilan trading secara berkelanjutan, meskipun begitu ada banyak teori dalam penerapan strategi trading, tiap trader akan memiliki rule dan ciri khasnya masing-masing.

Pada intinya trading ini sebaiknya dilakukan berdasarkan kemampuan diri sendiri, jangan sampai membuka posisi trading hanya karena ikut-ikutan teman atau dari sinyal gratis yang tidak jelas sumbernya, posisi trading yang dibuka dengan mengerti apa alasannya dan terukur peluang serta resikonya akan membuat anda lebih nyaman dalam melakukan trading.

Apalagi sampai menggunakan robot trading dimana anda sendiri belum memahami betul bagaimana cara menghadapi pasar, penggunaan robot sebagai solusi untuk yang tidak paham trading murni adalah pembodohan, silahkan baca : Lebih baik Trading sendiri atau menggunakan Robot ?

Mengulas strategi trading secara spesifik perlu dimulai dari dasarnya terlebih dahulu, yaitu analisa teknikal dan fundamental yang sudah dibahas secara singkat pada panduan trading part 1.

Dan ingat, tidak ada jenis analisa terbaik, baik teknikal maupun fundamental, tidak ada mana yang lebih bisa diandalkan, langkah terbaik adalah mengkombinasikan keduanya.

Analisa Teknikal

Analisa teknikal sangat melekat dengan penggunaan indikator sebagai alat bantu, yang sudah dibahas secara singkat juga pada panduan trading part 1 mengenai penggunaan 3 indikator paling mendasar dalam trading, yaitu (1) Moving Average (MA), (2) Moving Averages Convergence Divergence (MACD), dan (3) Relative Strength Index (RSI)

Beberapa Indikator lainnya adalah :

Dan masih banyak indikator lainnya yang dapat digunakan untuk memaksimalkan proses analisa, beberapa indikator diatas adalah yang paling umum digunakan oleh para trader.

Serta penting juga untuk memahami Divergensi Indikator, yaitu sebuah kondisi berlawanannya pergerakan harga yang terjadi dengan apa yang ditunjukkan oleh indikator, lebih lanjut mengenai divergensi indikator silahkan baca DISINI.

Pada prakteknya, tidak semua trader melakukan analisa teknikal dengan bantuan indikator, ada juga trader yang chartnya sangat bersih alias tidak menggunakan indikator sama sekali, trader seperti ini cenderung hanya mengandalkan pola pergerakan harga untuk melakukan analisa, seperti yang sudah dibahas pada panduan trading part 1 mengenai Arti 24 Pola Candlestick dalam Trading Forex, atau sering juga hanya akan menggunakan 1-2 indikator saja sebagai konfirmator tambahan, bukan sebagai acuan utama.

Beberapa contoh Teknikal :

Analisa Fundamental

Analisa ini benar-benar seperti mengambil kuliah, mau tidak mau anda harus mempelajari hal-hal yang bisa mempengaruhi perekonomian global, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang yang anda tradingkan, karena pada faktanya memang sangat banyak hal-hal yang bisa menggoncang sebuah nilai tukar mata uang, bahkan rumor sekalipun.

Terlepas dari berbagai peristiwa yang sifatnya tidak menentu, baik waktu maupun tingkat pengaruhnya, seperti gejolak politik, bencana alam, dsb. yang paling bisa anda perhatikan adalah kalender ekonomi atau jadwal rilis data ekonomi yang sifatnya rutin.

Salah satu contoh situs kalender ekonomi yang digunakan oleh banyak trader adalah ForexFactory.com.

Dan untuk mendapatkan statistik juga opini para pakar mengenai kondisi mata uang atau aset tertentu, anda bisa menggunakan situs Investing.com dan TradingView.com, yang tentunya juga bisa anda dapatkan disitus-situs media besar yang membahas ekonomi global seperti BlombergCNNYahoo Finance, dsb.

Beberapa contoh Fundamental :

Korelasi

Disamping strategi trading, anda juga perlu memahami hal-hal yang sudah menjadi karakter konsisten sebuah mata uang atau aset, seperti misalnya Korelasi, yaitu kondisi dimana nilai tukar sebuah mata uang tertentu memiliki hubungan atau pengaruh dengan nilai tukar mata uang lainnya, termasuk juga dengan kondisi komoditas seperti misalnya emas, dll.

Contoh :

Tambahan

Semoga Bermanfaat, Happy Trading & Good Luck!

    Random Forex Contents :

    Random Crypto Contents :

    Random Privacy Contents :