Trading dengan Broker Terbaik

Bitcoin vs Emas ditengah Konflik Rusia-Ukraina

6 March 2022 ()

Di tengah Konflik antara Rusia dan Ukraina, Performa Bitcoin tampaknya lebih tertekan dibandingkan Emas.

Emas yang sebelumnya sempat menguat ke 1.974 pada 24 februari lalu (tepat saat operasi militer Rusia ke Ukraina) dan terkoreksi ke 1.879, dengan cepat kembali menguat ke 1.970 pada penutupan pekan ini (4 maret 2022).

Sedangkan Bitcoin kini masih berjuang pada kisaran 40.000 (sempat menguat ke kisaran 45.000 pada 2 maret), namun kini tertekan kembali ke kisaran 38.000 saat ini ditulis.

Pada saat Bitcoin sempat menguat ke kisaran 45.000 pada 2 maret kemarin, secara bersamaan ini menjadikan Kapitalisasi Bitcoin melampaui mata uang Rusia (Rubel)

Terkait : Marketcap Bitcoin melebihi Rubel Rusia

Disaat Emas menguat, muncul rumor bahwa para investor mau tidak mau memilih emas sebagai keputusan terbaik untuk menghadapi Resiko Gejolak Pasar yang disebabkan Konflik Rusia-Ukraina. namun disaat Bitcoin yang sempat menguat, Rumor yang muncul adalah tidak adanya pilihan Aset terbaik lainnya untuk masyarakat Rusia-Ukraina selain Kripto.

Namun berdasarkan laporan-laporan terakhir menyatakan bahwa Volume Transaksi Kripto Rusia turun hingga 50%, sehingga tampaknya ini telah menepis Rumor diatas.

Seperti yang diketahui, Pasar mulai terguncang sejak Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan secara Resmi Operasi Militer ke Ukraina. yang tentunya ketegangan ini menciptakan kekhawatiran para Investor di seluruh Dunia.

Muncul berbagai Rumor dan Spekulasi mulai dari Kripto yang akan menjadi Solusi untuk Rusia mengatasi Sanksi AS, kemudian sumbangan ke Ukraina yang menggunakan Aset Kripto akan bisa mendorong Harga Kripto.

Saat ini memang sangat abu-abu apa parameter yang bisa digunakan untuk menganalisa Kripto atau Emas yang akan berhasil menjadi Safe-haven di tengah Konflik Rusia-Ukraina.

Fakta performa Emas yang sudah teruji selama Ratusan tahun menjadi Aset Lindung Nilai dalam melewati masa Krisis Global sepertinya tidak bisa dibandingkan dengan Kripto yang baru berumur sekitar 14 tahun, yang bahkan uniknya (menurut saya) Kripto ini bisa dikatakan cukup cepat berada dalam fase lebih kuat dalam menghadapi Gejolak Global (bear market sebelumnya bahkan lebih dalam tanpa adanya Perang, Regulasi yang agresif, dsb.)

Namun logis jika Kripto akan beresiko mendapatkan tekanan lebih hebat apabila benar dapat digunakan untuk menyiasati Sanksi Internasional, karena tentunya ini akan menambah Pandangan Negatif terhadap lemahnya Aset Kripto dalam penyalahgunaan, ini akan semakin memancing para Regulator di seluruh Dunia untuk lebih agresif mengambil sikap terhadap Kripto.

Dan disisi lain, Rusia telah mengumumkan bahwa Solusi alternatif untuk SWIFT sudah siap, ini sedikit menepis Rumor Rusia yang akan menggunakan Kripto untuk menyiasati Sanksi AS. sekalipun para pakar mengatakan sistem alternatif tersebut tidak akan bisa menjadi solusi Rusia.

Terkait : Bank Central Rusia : Alternatif SWIFT sudah Siap!

Gejolak yang telah dihasilkan oleh Konflik Rusia-Ukraina ini tidak hanya menyeret Kripto dan Emas, namun berdampak hingga ke Pasar Saham, Komuditas lainnya seperti Minyak, dsb. tapi memang lebih Agresif pada Aset Kripto, Emas, Minyak dan mata uang Euro. 

Terkait : Trading Plan EUR/USD 4 Maret 2022

Berbagai Rumor kini bermunculan sangat ramai membayangi Aset Kripto (lebih sedikit pada emas), dimana secara teknikal (saya melihat) lebih banyak pakar yang berada pada pandangan bearish.

Terkait : Menimbang Fundamental & Teknikal Bitcoin 2022

Namun sebaliknya secara Fundamental, terlihat cukup banyak hal positif di Industri Kripto yang justru terjadi sepanjang bulan Februari-Maret atau ditengah konflik Rusia-Ukraina, yang diantara lainnya adalah :


Secara tidak langsung, berita-berita positif ini telah menggambarkan meningkatnya Adopsi dan kompetisi para pelaku Indusri Kripto, yang tentu pada akhirnya akan membuat Ekosistem Kripto semakin bertumbuh, namun (saya pribadi) masih waspada pada hal dimana Kripto beresiko akan mengalami tekanan kuat apabila benar dapat digunakan untuk menyiasati Sanksi Internasional, ini bisa berakhir dengan digempurnya Kripto dengan Regulasi dari seluruh dunia.

Juga terdapat kabar bahwa Metamask dan OpenSea kini telah menutup atau memblokir Layanan di beberapa negara. ini telah memicu perdebatan besar tentang prinsip Desentralisasi Kripto.

Dan karena ini, untuk sementara saya lebih memilih trading pada Aset Kripto dibandingkan melanjutkan DCA, dengan memperhatikan level 35.000-45.000 sebagai Area Penting.


DCA / Dollar Cost Averaging adalah :  metode investasi sederhana dengan menginvestasikan nominal tetap atau sama setiap waktunya (misal tiap minggu atau bulan) tanpa memperdulikan pergerakan harga, untuk mendapatkan harga rata-rata (average cost), yang bertujuan untuk jangka panjang.

HARGA BITCOIN SAAT INI : 


HARGA EMAS SAAT INI : 


Tertarik untuk memiliki Bitcoin ? Anda bisa membelinya di BinanceTokocrypto, dan Indodax, 3 Bursa Kripto yang saat ini paling banyak digunakan oleh Investor / Trader di Indonesia.

Atau tertarik untuk Trading Aset Kripto dan Komuditas ? silahkan cek DISINI.

Tags : Bitcoin BTC Commodity Crypto Crypto Miner Donation Fidelity Gold Kripto Miner Prediction Rusia-Ukraina SWIFT Trading Vladimir Putin

    Random Forex Contents :

    Random Crypto Contents :

    Random Privacy Contents :